Bahasa Gaul



Sekarang ini anak-anak remaja terutama dikota-kota besar telah mempunyai bahasa pergaulan sendiri yang memiliki ciri khusus,singkat,lincah dan kreatif.Kata-kata yang digunakan mudah diucapkan,spontan,akrab ditelinga dan cenderung pendek,sementara kata yang agak panjang akan diperpendek dengan kata yang lebih pendek seperti “permainan” menjadi “mainan”.Kalimat yang digunakan pun kebanyakan berstruktur kalimat tunggal.Dengan menggunakan struktur yang pendek, pengungkapan makna menjadi lebih cepat yang sering membuat pendengar yang bukan penutur bahasa tersebut mengalami kesulitan untuk memahaminya.Bahasa inilah yang dikenal dengan bahasa gaul.
Bahasa gaul menjadi bahasa pergaulan yang sangat populer dikalangan remaja kota-kota besar.Bahkan jika anak-anak muda tidak menggunakan bahasa gaul,mereka merasa ketinggalan jaman,tidak “gaul” dan lain sebagainya.Sedangkan menurut komunitas anak remaja, bergaul itu artinya supel,pandai berteman,mudah diajak bicara,periang,cerdas dan serba tahu info-info yang aktual, tajam dan terpercaya.
Bahasa gaul yang sekarang ini banyak dipergunakan oleh kalangan remaja dikota besar sebagai bahasa pergaulan,awalnya berasal dari bahasa para “bromocorah” atau preman.Bahasa gaul mulai muncul pada tahun 1980-an yang digunakan para preman atau anak jalanan supaya orang-orang diluar komunitas mereka tidak mengerti yang mereka maksud,jadi tidak perlu sembunyi-sembunyi jika membicarakan hal yang negatif.Kemudian secara perlahan bahasa itu mulai ditiru oleh kalangan anak remaja dikota besar.Bahkan kosakatanya menjadi semakin bervariatif.
Salah satu bahasa gaul yaitu kata “saya” yang dalam dialek Jakarta atau Betawi menjadi “gue”.Satu lagi istilah dalam bahasa gaul yang kurang sopan misalnya sebutan untuk orang tua seperti ibu berubah menjadi “nyokap” dan bapak menjadi “bokap”.Kosakata bahasa gaul bersifat sementara dan selalu mengalami perubahan sejalan dengan perubahan jaman dan selera generasinya.Berikut ini adalah contoh kosakata bahasa gaul yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari pada tahun 1990-an dan awal abad 21.
Jayus yaitu suatu usaha untuk melucu tetapi dianggap tidak lucu,sering juga disebut “garink” .
Jaim,dipopulerkan oleh Bapak Drs.Sutoko Purwosasmito,seorang pejabat di sebuah departemen yang selalu mengucapkan kepada anak buahnya untuk menjaga tingkah laku atau menjaga image.
Cupu,kependekan dari “culun punya” yang artinya benar-benar lugu.Sebutan ini lazim ditujukan untuk seseorang yang berpenampilan kuno,jadul (jaman dulu).
Garink : tidak lucu
Skull : sekolah
Kull : kuliah
Meneketehe : mana aku tahu
Parno : paranoid
Sherina : serius na
Gaptek : gagap teknologi
Gazebo : gak zelas bo
Bahasa yang akrab ditelinga anak muda ini pun akhirnya dengan cepat menjadi populer baik dikota-kota besar maupun didesa-desa,dibantu dengan kemajuan teknologi informasi.
Semakin seringnya masyarakat terutama anak remaja menggunakan bahasa gaul,lama-kalamaan akan menimbulkan kebingungan diantara mereka untuk membedakan antara bahasa baku Indonesia dan bahasa gaul.Dikhawatirkan mereka akan kesulitan untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.Jika hal ini terus diabaikan,maka bukan tidak mungkin bahasa gaul dapat merusak bahasa baku Indonesia.
Oleh sebab itu,harus dilakukan pembatasan terhadap penggunaan bahasa gaul dalam percakapan sehari-hari.Penggunaan bahasa baku Indonesia harus terus dilestarikan mengingat begitu pentingnya kedudukan bahasa baku Indonesia bagi bangsa Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar